DEMAM TIFUS
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan penyakit Demam Tipes. Benarkah penyakit ini disebabkan oleh terlalu kelelahan? Atau penyebab lainnya?
Demam tifus adalah infeksi saluran pencernaan oleh bakteri Salmonella typhi (S.typhi), yang kemudian akan menyebar ke hati, limpa dan kantung empedu. Bakteri Salmonella typhi dapat bertahan dalam suasana asam di lambung sehingga dapat menginfeksi usus Demam tifus dapat menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak fisik dengan seseorang yang terinfeksi. Tanda dan gejala biasanya termasuk demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, sembelit atau diare. Sebetulnya penyakit ini sudah sangat jarang ditemukan di negara-negara maju yang tingkat sanitasinya jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Meskipun seseorang telah sembuh dari tifus, di dalam tubuhnya masih mungkin terdapat bakteri S.typhi selama beberapa tahun, sehingga yang bersangkutan dapat mengalami kekambuhan.
Bagaimana Thypoid terdiagnosa?
Berkonsultasi dengan dokter terkait tanda dan gejala yang terjadi dan pemeriksaan selanjutnya untuk pemastian diagnosa thypoid :
- Pemeriksaan pada feses, darah dan urine
Memberikan sample feses, darah dan urine ke laboratorium untuk dilakukan kultur bakteri untuk identifikasi bakteri yang menginfeksi. - Tes Widal
Tes ini dilakukan di laboratorium dan bertujuan untuk mengetahui keberadaan antibodi terhadap Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi. Pengujian dapat dilakukan terhadap bagian badan atau cambuk bakteri salmonella. Anda positif menderita tifus atau paratifus jika hasil tes Widal > 1:160.
Tanda dan gejala demam tifus
Periode inkubasi bakteri adalah waktu dari mulai tubuh terinfeksi (kuman masuk kedalam tubuh) hingga munculnya gejala. Hal ini bergantung pada jumlah bakteri yang masuk. Timbulnya gejala biasa terjadi antara tujuh hingga empat belas hari setelah tubuh terinfeksi, namun bisa lebih singkat (tiga hari setelah terinfeksi) atau tertunda hingga 30 hari. Tanpa dilakukan penanganan dan terapi yang benar, penyakit dapat berlangsung selama tiga sampai empat minggu. Gejala dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan dapat mengancam jiwa. Berikut beberapa tanda dan gejala :
- Terjadi demam yang semakin meningkat secara bertahap dari hari ke hari, hingga mencapai suhu 40,50 C. Pada umumnya suhu tubuh meningkat pada malam hari.
- Sakit kepala
- Tubuh menjadi lemah dan lemas
- Mual
- Nyeri pada otot
- Berkeringat dingin
- Batuk kering
- Kehilangan nafsu makan dan terjadi penurunan berat badan.
- Nyeri pada perut
- Terjadi diare atau konstipasi/sembelit
Demam paratifus mempunyai gejala mirip dengan tifus, hanya saja kadarnya lebih ringan. Penyebab: S.paratyphi.
Demam tifus memiliki tanda dan gejala dengan pola khusus yang terdiri dari empat tahap, dimana masing-masing berlangsung sekitar satu minggu.
- Pada minggu pertama akan terjadi peningkatan suhu secara perlahan dan tidak stabil (suhu naik turun) yang disertai dengan sakit kepala, batuk, dan tubuh terasa tidak sehat
(meriang). Kemungkinan dapat mengalami mimisan. - Pada minggu kedua akan terjadi demam tinggi hingga suhu 40,50 C dan dapat menjadi lebih buruk pada sore hingga malam hari. Bintik merah mulai muncul pada bagian bawah dada dan perut. Terkadang penderita juga akan mengigau ketika demam. Terjadi nyeri perut dan diare (feses dapat berubah menjadi hijau). Kemungkinan dapat terjadi pembengkakan hati dan limfa.
- Pada minggu ketiga akan mulai muncul terjadinya komplikasi bila penanganan dan terapi tidak tepat.
Bila penanganan tepat maka pada akhir minggu ketiga maka demam mulai mereda.
Bagaimana tifus berkembang didalam tubuh ?
Kuman memasuki tubuh melalui usus dan berkembang biak pada kelenjar dan pembuluh getah bening (sistem kekebalan tubuh). Kemudian kuman memasuki aliran darah dan menyebabkan terjadinya gejala sakit kepala dan suhu tinggi (demam). Melalui aliran darah kuman memasuki berbagai organ seperti hati, limfa, kandung empedu, dan sumsum tulang.
Faktor resiko Thypoid
Hidup dan tinggal pada lingkungan dimana demam thypoid sering terjadi maka akan meningkatkan resiko terinfeksi kuman thypoid :
- Melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi kuman thypoid.
- Mengkonsumsi air yang terkontaminasi oleh Salmonella typhi.
- Bekerja atau melakukan perjalanan ke daerah-daerah dimana demam thyphoid berkembang.
Bagaimana cara penularan demam tifus
Penyebaran demam thypoid dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Orang yang terinfeksi bakteri thypoid dapat mencemari sumber air dilingkungannya melalui feses (tinja) yang mengandung konsentrasi tinggi bakteri. Kuman dapat hidup pada feses (tinja) dan urine dari orang yang terinfeksi. Bakteri dapat bertahan hidup selama beberapa minggu dalam air atau limbah kering. Manusia adalah satu-satunya pembawa kuman thypoid.
Komplikasi Thypoid
- Terjadi pendarahan
- Infeksi pada otot jantung (myocarditis)
- Infeksi pada sistem saraf (encephalitis) yang dapat menyebabkan linglung, kejang dan gangguan mental.
- Infeksi hati dan kandung empedu sehingga menyebabkan kulit dan bagian putih pada bola mata menguning (jaundice) dan nyeri perut yang parah.
- Terkadang dapat terjadi radang pankreas dimana hal ini dapat menyebabkan nyeri yang parah pada bagian perut atau punggung dan gangguan pencernaan.
- Terkadang dapat terjadi gagal ginjal.
- Infeksi pada seluruh tubuh.
- Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan pada tubuh).
- Terkadang terjadi penurunan sel trombosit dalam darah yang dapat menyebabkan memar dan pendarahan.
Penanganan Thypoid
Berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terpai pengobatan yang tepat seperti :
- Penggunaan obat golongan antibiotik
Berkonsultasilah dengan dokter agar bisa dapat segera mengkonsumsi antibiotik. Penggunaan antibiotik dapat mencegah terjadinya komplikasi. - Mengkonsumsi cairan
Mengkonsumsi cairan untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan pada tubuh (dehidrasi). Terkadang hingga dibutuhkan tindakan untuk langsung memberikan asupan cairan pada pembuluh darah. - Pengobatan untuk meredakan gejala seperti pemberian obat untuk menurunkan suhu tubuh.
Perhatikan juga beberapa hal berikut untuk membantu mempercepat kesembuhan yaitu:
- Istirahat penuh di tempat tidur selama minimal 3 hari. Usahakan untuk tetap menggerak-gerakkan kaki.
- Untuk sementara makan makanan yang lunak / lembut, misal: bubur, agar-agar, sup, nasi tim. Lanjutkan selama minimal 3 minggu setelah sembuh dari tifus, karena usus masih dalam tahap penyembuhan. Makan hanya makanan yang baru saja dimasak hingga matang.
- Minum 8 – 10 gelas air sehari untuk mencegah dehidrasi akibat demam atau diare. Masak hingga mendidih air yang akan diminum, atau gunakan air mineral yang dikemas dalam botol bersegel. Hindari minuman yang anda tidak tahu persis terjaga kebersihannya, misal: es campur, es doger, minuman yang mengandung es batu.
- Jangan makan buah yang sudah dipotong lama. Makan hanya buah yang baru saja dipotong sebelum dimakan atau potong sendiri buah yang akan anda makan. Hindari buah yang tidak perlu dikupas, misal: anggur, jambu air, strawberry. Pilih buah yang bisa dikupas, misal: melon, pisang, mangga, pear.
- Jauhi makanan yang mengandung sayuran mentah, misal: salad, lalap, karedok.
- Tutup makanan di meja dengan tudung atau simpan dengan baik di lemari sehingga terhidar dari kecoa, lalat dan tikus.
- Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air bersih setelah keluar dari toilet dan sebelum menyiapkan makanan.
Pencegahan demam tifus
Upaya pencegahan terhadap penyebaran dan penularan thypoid dapat dengan mudah dilakukan. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan :
- Mencuci tangan dengan benar sebelum menyiapkan makanan, akan makan atau minum, dan setelah menggunakan toilet.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Mencuci makanan dan mengolahnya dengan tepat.
- Mengkonsumsi makanan yang dimasak dan disajikan panas atau buah-buahan yang telah dikupas sendiri seperti pisang dan mangga.
- Menjaga kebersihan toilet dengan membersihkan menggunakan desinfektan setiap hari.
- Mengkonsumsi minuman dalam kemasan atau air yang direbus.
- Memastikan segel masih bagus sebelum dikonsumsi.
- Melakukan vaksinasi.
Sumber :
- http://patient.info/health/typhoid-and-paratyphoid-fever-leaflet
- http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/typhoid-fever/basics/prevention/con-20028553
- http://emedicine.medscape.com/article/231135-treatment#d8
- http://www.webmd.com/a-to-z-guides/typhoid-fever#1