LEPTOSPIROSIS

Pernahkah anda mendengar tentang 'Leptospirosis?'. Penyakit ini sering terjadi di musim hujan seperti saat ini. Dan ternyata penyakit ini dapat ditularkan kepada manusia. Mengerikan bukan?


Di musim hujan ternyata tidak hanya penyakit Demam Berdarah yang angka kejadiannya meningkat, namun juga penyakit Leptospirosis.Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira. Infeksi bakteri ini ditularkan kepada manusia melalui hewan seperti tikus, sapi, babi, dan anjing. Bakteri Leptosipra dapat hidup selama bertahun-tahun dalam ginjal hewan dan terbawa dalam urin hewan yang kemudian bercampur dengan air tanah dan lumpur. Namun hewan yang terinfeksi leptospirosis tidak menunjukan tanda-tanda penyakit apapun.

Leptospirosis dapat ditularkan kepada manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau jaringan dari hewan yang terinfeksi. Bisa juga melalui kontak dengan tanah atau air yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi. Bakteri biasanya masuk ke tubuh melalui luka di kulit. Bakteri juga dapat melewati selaput lendir seperti kulit yang melapisi rongga mulut, hidung dan bagian depan mata. Bakteri pun dapat terhirup dan masuk ke dalam paru-paru. Dalam beberapa kasus leptospirosis pada manusia menyebabkan penyakit ringan. Tetapi pada beberapa orang dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Tanda dan Gejala Leptospirosis
Berikut adalah tanda dan gejala leptospirosis :

  1. Demam tinggi
  2. Sakit kepala
  3. Panas dingin
  4. Nyeri otot
  5. Muntah
  6. Penyakit kuning (kulit dan mata berwarna) atau yang biasa disebut jaundice.
  7. Mata merah
  8. Nyeri perut
  9. Diare
  10. Ruam

Gejala-gejala diatas dapat bias dengan penyakit lain. Beberapa orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala sama sekali. Waktu antara ketika pertama kali paparan hingga menjadi terinfeksi sekitar 2 hari hingga 4 minggu. Leptospirosis biasanya dimulai secara tiba-tiba  dengan demam dan gejala lainnya. Leptospirosis dapat terjadi dalam dua tahap :

  1. Fase pertama
    Ditandai dengan gejala demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare. Penderita dapat pulih untuk beberapa waktu namun gejala dapat timbul kembali.
  2. Fase kedua
    Pada fase kedua kondisi sudah lebih parah karena mulai terjadi kegagalan ginjal atau hati, atau terjadi meningitis. Pada fase ini juga disebut Penyakit Weil. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk memastikan diagnosa serta tingkat keparahan komplikasi. Pemeriksaan darah dan urine untuk mengisolasi bakteri dari cairan tubuh penderita sulit dilakukan. Oleh karena itu, tes serologi mungkin akan dilakukan untuk membantu mengkonfirmasi diagnosa.

Faktor Resiko Leptospirosis
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terinfeksi leptospirosis:

  1. Faktor pekerjaan
    Beberapa pekerjaan yang dapat meningkatkan resiko leptospirosis adalah pekerja limbah, petani, dokter hewan, pekerja potongan hewan, pekerja jasa pembasmi hewan pengerat seperti tikus, dan pekerjaan lain yang kontak langsung dengan hewan yang beresiko.
  2. Melakukan perjalanan ke daerah tropis atau subtropis dan dalam kegiatan yang kontak langsung dengan air, kolam atau sungai.
  3. Kegiatan di air yang dapat meningkatkan resiko terkena leptospirosis seperti berenang, berlayar, ski air.

Penanganan Leptospirosis
Dikarenakan penyakit ini disebabkan oleh bakteri maka sudah tentu memerlukan obat jenis antibiotik. Berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikan jenis dan dosis antibiotik yang dibutuhkan.  Selain itu dikarenakan penderita juga mengalami demam dan nyeri maka diperlukan obat penghilang nyeri untuk membantu meredakan nyeri otot, nyeri sendi dan demam obat seperti paracetamol atau ibuprofen. Jangan lupa untuk minum  cairan untuk menghindari kekurangan cairan dalam tubuh (dehidrasi).

Tindakan Pencegahan Leptospirosis

  1. Cara terbaik untuk mencegah leptospirosis adalah dengan menghindari kontak dengan hewanyang berpotensi terinfeksi dan tanah/ air yang berpotensi terkontaminasi.
  2. Apabila memerlukan kontak dengan hewan menggunakan pakaian pelindung dan peralatan seperti sarung tangan, pelindung mata dan alas kaki.
  3. Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah terpapar hewan.
  4. Mencegah perkembang biakan hewan pengerat dapat membantu mencegah infeksi leptospirosis.

 

Sumber :

  1. http://www.cdc.gov/leptospirosis/symptoms/
  2. http://patient.info/health/leptospirosis-and-weils-disease
  3. http://patient.info/doctor/leptospirosis-weils-disease
  Belanja Sekarang