Mengenal Kolesterol dan Pencegahan Dampak Negatifnya

Kolesterol yang tinggi juga merupakan faktor risiko untuk terkena stroke. Bagaimana hubungan antara kolesterol darah yang tinggi dan stroke? dan bagaimana upaya pengendalian kolesterol untuk mencegah stroke?


Stroke adalah masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus hingga saat ini karena stroke menyebabkan angka kematian dan disabilitas yang tinggi. Jumlah penderita stroke di Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara yang mengalami stroke terbanyak di Asia. 

Stroke dapat terjadi karena seseorang individu yang sehat tetapi memiliki faktor risiko stroke. Faktor risiko stroke ada yang dapat dikendalikan dan ada pula yang tidak dapat dikendalikan. Faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya. Kelompok usia lanjut dan laki-laki lebih mudah terkena stroke, demikian pula seseorang dengan riwayat keluarga stroke.
Faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan adalah hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol darah yang tinggi, trigliserida darah yang tinggi, dan obesitas

Pengendalian faktor risiko stroke ini akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke. Tekanan darah yang terkendali di bawah 130/80 mmHg dan berhenti merokok akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke.

Kolesterol yang tinggi juga merupakan faktor risiko untuk terkena stroke.
Bagaimana hubungan antara kolesterol darah yang tinggi dan stroke? dan
Bagaimana upaya pengendalian kolesterol untuk mencegah stroke?

Secara umum, stroke diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.

 

Mengenal kolesterol
 

Kolesterol merupakan substansi lemak yang secara normal dibentuk di dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di hati dari lemak makanan. Kolesterol memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel tubuh (antara lain produksi hormon)

Kolesterol darah dapat dibagi menjadi 2 bagian utama: kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai 'kolesterol jahat' dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai 'kolesterol baik'. LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan HDL berperan membawa kolesterol dari sel ke hati.

Kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan munculnya atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah arteri) dan penimbunan plak di dinding pembuluh darah. Hal ini dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah (misalnya: penyakit jantung coroner dan stroke)

Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor.  Faktor-faktor penyebab kadar kolesterol yang tinggi adalah genetik, diet tinggi lemak, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok.  Merokok meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat pula disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan (misalnya steroid atau pil kontrasepsi).

 

 

 

Hubungan kolesterol dan stroke

Kolesterol merupakan faktor risiko stroke yang secara konsisten dilaporkan dari berbagai hasil penelitian. Kolesterol LDL yang tinggi, kolesterol HDL yang rendah, dan rasio kolesterol LDL dan HDL yang tinggi dihubungkan dengan peningkatan risiko terkena stroke.
Hal ini akan diperkuat bila ada faktor risiko stroke yang lain (misalnya: hipertensi, merokok, obesitas).

Keberhasilan terapi penurunan kadar kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung sebesar 60%. Penurunan kadar kolesterol darah akan menghambat proses atherosclerosis (pengerasan diniding pembuluh darah arteri).

Perkembangan atherosclerosis dapat dihambat bila diberikan terapi selama 2 tahun.
Kadar kolesterol darah yang tidak terkendali akan meningkatkan risiko stroke.
Pasien berusia 40 tahun-an yang memiliki kadar kolesterol LDL tinggi akan memiliki risiko sebesar 52% untuk mengalami serangan jantung dan stroke pada usia diatas 50 tahun.

Kadar kolesterol darah yang tinggi tidak memberikan gejala yang spesifik.
Hal ini menyebabkan kadar kolesterol darah yang tinggi juga dijuluki sebagai 'the silent killer'. Proses atherosclerosis tetap berjalan tanpa ada keluhan.

 

Pengendalian kadar kolesterol

Pengendalian kadar kolesterol menuju angka yang normal akan sangat bermanfaat untuk menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung. Target penurunan kadar kolesterol adalah sebagai berikut

  1. Kadar kolesterol darah total dibawah 200 mg/dl
  2. Kadar kolesterol darah LDL dibawah 130 mg/dl (pada individu tanpa riwayat penyakit jantung koroner), atau dibawah 100 mg/dl (bila pernah terkena penyakit jantung, merokok, menderita hipertensi, diabetes)
  3. Kadar kolesterol HDL diatas 35 mg/dl
  4. Kadar trigliserida dibawah 150 mg/dl

 

Pengendalian kadar kolesterol darah sesuai target dicapai dengan perubahan pola hidup dan terapi obat. Perubahan pola hidup yang dianjurkan meliputi penurunan
berat badan, banyak makan serat, konsumsi buah dan sayuran, berhenti merokok, olahraga, dan pembatasan konsumsi lemak berlebih. Bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, ini dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol, tetapi perlu tetap dijaga saat Lebaran karena banyak makanan khas lebaran tinggi kandungan lemaknya.

Bila target penurunan kolesterol darah belum juga tercapai, pasien dapat berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh terapi obat.Terapi obat yang direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol adalah adalah Golongan statin.

Keberhasilan terapi statin untuk menurunkan risiko stroke telah dibuktikan dari berbagai penelitian. Penurunan kadar kolesterol darah sesuai target (dibawah 200 mg/dl) akan menurunkan risiko stroke sebesar 27%.  Bagi pasien yang sudah pernah mengalami penyakit jantung, maka penurunan kadar kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke sebesar 32%.

Bahan minuman alami yang bisa membantu menurunkan kolesterol seperti:
Jus apel, jus delima, jus jeruk, jus alpukat, teh hijau, kunyit asam, dan susu kedelai. Ada juga suplemen penurun kolesterol, yaitu minyak ikan (Omega 3), niacin, dan koenzim Q10.

Banyak diantara kita yang belum tahu kadar kolesterol darahnya karena kadar kolesterol darah yang tinggi sering tidak bergejala.

 

'Sudahkah Anda tahu kadar kolesterol darah Anda?'

 

Pengendalian kadar kolesterol merupakan upaya pencegahan stroke yang efektif.
Ingatlah selalu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

 

Daftar Pustaka :

1. Trajkovska KT, Topuzovska S. High- density lipoprotein metabolism and reverse cholesterol transport: strategies for raising HDL cholesterol. Anatol J Cardiol. 2017; 18:149-154.
2. Maulida M, Mayasari D, Rahmayani F. Pengaruh rasio kolesterol total terhadap high denisity lipoprotein (HDL) pada kejadian stroke iskemik. Majority. 2018; 7(2):214-218.
3. Yeh PS, Yang CM, Lin SH, Wang WM, Chen PS, Chao TH, dkk. Low levels of high-density lipoprotein cholesterol in patients with atherosclerotic stroke: A prospective cohort study. Atherosclerosis. 2013; 228: 472-477.
4. Menata kolesterol , dr Rizaldy Pinzon, MKes, SpS , Tim Stroke RS Bethesda Yogyakarta

 

  Belanja Sekarang