Pencegahan tuberkulosis dapat dilakukan dengan mendapatkan vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) yang umumnya diberikan saat bayi.
Tuberkulosis(TB) adalah penyakit menular yang berpotensi serius dan umumnya menyerang paru-paru. Penyebab tuberkulosis adalah infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar melalui kelenjar getah bening dan aliran darah ke organ dalam tubuh. Kebanyakan orang yang terkena TB tidak pernah menunjukkan gejala karena bakteri dapat hidup dalam bentuk tidak aktif pada tubuh dan dapat menjadi aktif ketika sistem kekebalan tubuh menurun. Tuberkulosis ditularkan melalui udara adalah dengan cara bila seseorang menghirup cairan yang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis seperti air liur atau lendir atau darah dari penderita TB. Penyakit TB dapat berakibat fatal jika tidak ditangani secara tepat. Penegakkan diagnosis TB adalah dengan pengecekkan tes darah, X-ray pada bagian dada, pengecekkan sputum atau lendir.
Tanda dan Gejala TB
Ketika tubuh telah terinfeksi oleh kuman tuberkulosis, sistem kekebalan tubuh dapat mencegah kuman tersebut aktif. Berdasarkan kondisi tersebut kuman TB dapat dibagi menjadi dua jenis :
TB Pasif
Pada kondisi ini seseorang memiliki infeksi TB tetapi bakteri pada tubuh dalam keadaan tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala. Tb pada jenis ini tidak menular. TB pasif dapat berubah menjadi aktif sehingga pengobatan tetap penting bagi penderita TB pasif dan juga dapat membantu mencegah penyebaran/penularan TB.
TB Aktif
Pada kondisi ini seseorang mengalami sakit dan dapat menular ke orang lain. TB dapat langsung aktif pada minggu pertama setelah infeksi atau terjadi pada tahun selanjutnya. Berikut beberapa tanda dan gejala TB aktif :
Tuberculosis juga dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh seperti ginjal, tulang belakang, atau otak. Saat TB berada diluar paru-paru, maka tanda dan gejalanya sesuai dengan organ yang terinfeksi. Misalnya, jika seseorang terinfeksi TB pada tulang belakang maka akan mengalami gejala seperti nyeri punggung.
Faktor Resiko
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko TB :
Terapi dan pengobatan
Terapi pengobatan Anti-TB adalah satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan. Pengobatan TB membutuhkan waktu yang lebih lama minimal enam sampai sembilan bulan. Pengobatan TB juga tergantung pada faktor usia, kondisi kesehatan, respon terhadap obat, jenis TB dan lokasi terinfeksinya di tubuh.
Penggunaan obat TB kemungkinan memiliki efek samping yang membuat tidak nyaman namun tidak membahayakan, seperti :
Bagaimana cara pencegahan TB?
Pencegahan TB dapat dilakukan dengan mendapatkan vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Vaksin BCG umumnya diberikan saat bayi karena dapat mencegah terinfeksi TB saat usia anak-anak. Selain itu, pencegahan TB dapat dilakukan oleh seseorang yang terinfeksi TB dengan cara minum obat secara rutin hingga tuntas. Selain itu, seseorang yang terinfeksi TB juga dapat melakukan beberapa upaya untuk mencegah penularan TB:
Mari stop TB dengan melakukan pengobatan hingga tuntas dan membawa anak anda untuk mendapatkan vaksin BCG
Sumber :